Macam-Macam Tes Minat

Diantara berbagai tes minat, berikut ini akan diuraikan secara ringkas 5 tes minat yang dipandang memiliki prospek penggunaan yang cerah.
1. Strong Vocational Interest Blank (SVIB)
Pertama kali dipublikasikan tahun 1927. Pada edisi tahun 1966 terdapat 399 item yang mengukur 54 macam pekerjaan untuk pria. Bentuk yang lain digunakan khusus untuk 32 macam pekerjaan wanita. Tes minat ini bertahan sampai 22 tahun. Hal ini diteliti antara lain pada mahasiswa kedokteran, ternyata minat mereka tetap tinggi setelah bekerja lama sebagai dokter (riset di Stanford).
2. SCII
Tes ini dibuat untuk mengatasi kelemahan SVIB. Bentuk untuk pria yang terpisah dari wanita disatukan dalam SCII. Studi yang impresif dilakukan untuk 437 macam pekerjaan. Terdapat 6 faktor kepribadaian yang berkaitan dengan minat, yaitu : realistic, investigative, artistic, social, enterprising, dan konvensional. Lebih jauh dalam SCII hal tersebut diterjemahkan menjadi :
(1). Pekerjaan : 131 item (contoh item : aktris, pengacara, sekretaris)
(2). Subjek sekolah : 36 item (contoh item : aljabar, ekonomi)
(3). Aktivitas : 51 item (contoh item : memasak, melihat, operasi)
(4). Hiburan : 39 item (contoh item : memancing, tinju)
(5). Tipe orang : 24 item (contoh item : perwira militer, penari)
(6). Preferensi antara 2 aktivitas : 30 item (contoh item : jadi pilot atau petugas biro perjalanan)
(7). Karakteristik anda : 14 item (contoh item : sabar ketika mengajar)
3. Tes Kuder
Terdiri dari atas berbagai macam format/ bentuk, antara lain :
(1). Kuder Preference Record – Vocational (KPR-V)
(2). Kuder General Interest Survey (KGIS)
(3). Kuder Occupational Interest Survey (KOIS)
Tes Kuder yang sering digunakan di Indonesia adalah dengan bentuk KPR-V.
Kuder Preference Record – Vocational (KPR-V)
KPR-V menyajikan 10 macam/kelompok/bidang pekerjaan yang luas, yaitu :
(1). Pekerjaan lapangan (Outdoor)
(2). Mekanik
(3). Komputasi
(4). Ilmiah (Science)
(5). Persuasif
(6). Artistik
(7). Sastra
(8). Musik
(9). Pelayanan Sosial
(10). Klerikal (Sekretaris/ kantoran)
Selain 10 bidang pekerjaan itu terdapat subskala, yaitu verifikasi, yang bukan merupakan pengukur minat pekerjaan. Verifikasi digunakan sebagai cek kejujuran dan kecermatan dalam memberikan jawaban. Hal ini dapat dipahami, karena pengukuran minat (kemampuan non kognitif) memiliki kelemahan yang sukar dihindari. Yaitu kemungkinan subjek memberikan jawaban yang sebenarnya tidak cocok dengan keadaan dirinya, tetapi merupakan jawaban yang dikehendaki oleh orang lain. Ke-10 bidang pekerjaan ditambah dengan subskala Verifikasi itu diukur melalui 168 pasang pernyataan (14 pasang x 12 halaman).
Setiap nomor pada KPR-V terdiri atas 3 pernyataan, subjek disuruh memilih 1 pernyataan yang paling disukai dan 1 pernyataan yang paling tidak disukai. Setiap pernyataan merupakan satu aktivitas dalam pekerjaan tertentu. Waktu untuk mengerjakan pada skala yang asli hanya berkisar 30 – 40 menit, tetapi pada bentuk skala yang berbahasa Indonesia memerlukan waktu 2 kali lipat, yaitu 60 menit.
4. Minnesota Vocational Interest Inventory (MVII)
Dasarnya adalah 9 minat dasar seperti SVIB, termasuk mekanik, elektronik, dan catering (pelayanan makanan).
5. RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)
Menurut sejarahnya, tes tersebut disusun oleh Rothwell pertama kali pada tahun 1947. Saat itu tes ini hanya memiliki 9 jenis katagori dari jenis-jenis pekerjaan yang ada. Kemudian pada tahun 1958, tes diperluas dari 9 katagori menjadi 12 katagori oleh Kenneth Miller. Sejak saat itu, tes minat tersebut menjadi Test Interest Rothwell-Miller atau yang lebih dikenal dengan Tes RMIB (Rothwell Miller Interest Blank).
G. PENGUKURAN PERSONALITAS DAN MINAT
Test personalitas digunakan untuk mengukur aspek-aspek dasar personalitas pelamar,seperti introversi, stabilitas, dan motivasi. Banyak test personalitas yang proyektif; suatu stimulus yang tidak jelas seperti noda tinta atau gambar yang kabur disajikan kepada orang yang  mengikuti  test, yang kemudian diminta. untuk menafsirkan atau bereaksi terhadap stimulus itu.
Karena gambar-gambar itu tidak jelas, maka penafsiran ita akan berasal dari dalam diri  orang itu sendiri diproyeksikan ke luar. la diperkirakan  memproyeksikan sikap dan ide emosinya tentang kehidupan ke dalam gambar itu.
Test personalitas- terutama jenis yang proyektif  merupakan test yang paling sulit untuk dinilai den digunakan. seorang ahli harus menilai penafsiran dan reaksi penguji dan menarik kesimpulan dari situ untuk memutuskan personalitas orang yang bersangkutan.
Kegunaan test seperti itu bagi keperluan seleksi terletak pada asumsi bahwa dapat ditemukan hubungan antara beberapa ciri personalitas yang dapat diukur (seperti introversi) dengan keberhasilan. Dalam pelaksanaan pekerjaan. Kuiesioner minat membandingkan minat orang-orang dalam berbagai keahlian. Dengan demikian apabila  seseorang mengikuti strong.
Campbell Inventory, ia akan menerima laporan yang menunjukkan minatnya dalam hubungan  dengan minat orang-orang yang telah bekerja dalam keahlian seperti akuntan, insinyur, manajer atau teknisi kedokteran. Kuesioner itu dapat bermanfaat dalam perencanaan karier, karena seseorang kemungkinan akan melaksanakan pekerjaan lebih baik apabila pekerjaan itu mencakup  aktivitas-aktivitas yang ia minati.
Cara Melihat Minat
1. Expressed interest : dg melihat ekspresi seseorg terhadap suatu obyek
2. Manifest interest : dg melihat obyek atau aktivitas apa yg paling sering dilakukan
3. Menggunakan alat yg telah distandarisasi, dg menanyakan kpd subyek yg bersangkutan, apakah ia senang atau tidak tentang suatu obyek . Misalnya dg menggunakan tes Kuder atau RMIB, dll.
Berikut ini 3 bidang terapan hasil tes minat :
a. Konseling Karier
b. Konseling Pekerjaan
c. Penjurusan Siswa
H. MATERIAL TEST
Tes Interest Rothwell-Miller merupakan suatu formulir yang berisikan suatu daftar pekerjaan yang disusun menjadi 9 kelompok dengan kode huruf dari A sampai I, dan dibedakan antara pria dan wanita.

Share this :

Previous
Next Post »