Metode Pengukuran Minat

Metode pengukuran minat
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengadakan pengukuran minat, menurut Nurkancana dan Sumartana (dalam Tomi Darmawan, 2007), metode pengukuran minatyaitu:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik penelitian yang sangat penting. Pengamatan itu digunakan karena berbagai alasan. Ternyata ada beberapa tipologi pengamatan. Terlepas dari jenis pengamatan, dapat dikatakan bahwa pengamatan terbatas dan tergantung pada jenis dan variasi pendekatan (Moleong, 2007: 242). Jorgensen dalam Mulyana (2004:164), mengemukakan bahwa metode pengamatan berperan serta dapat didefinisikan berdasarkan tujuhciri berikut
Minat khusus pada makna dan interaksi manusia berdasarkan perspektif orang-orang dalam atau anggota-anggota situasi atau keadaan tertentu, fondasi penelitian dan metodenya adalah kedisinian dan kekinian kehidupan sehari-hari, bentuk teori dan penteorian yang menekankan interpretasi dan pemahaman eksistensi manusia, logika dan proses penelitian yang terbuka, luwes, oportunistik, dan menuntut redefinisi apa yang problematic, berdasarkan fakta yang diperoleh dalam situasi nyata eksustensi manusia, pendekatan dan rancangan yang mendalam, kualitatif, dan studi kasus, penerapan peran partisipan yang menuntut hubungan langsung dengan pribumi lapangan, penggunaan pengamatan langsung bersama metode lainnya dalam mengumpulkan informasi.
Menurut Arikunto (2006:229), sebagai contoh dapat dikemukakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui proses belajar mengajar di kelas. Variabel akan diungkap didaftar, kemudian di tally kemunculannya, dan jika perlu kualitas kejadian itu dijabarkan lebih lanjut.
Teknik observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan tidak langsung tentang perilaku personel sekolah terutama kepala sekolah yang terkait dengan kinerja dan kompetensi jabatannya. Pengukuran minat dengan metode observasi mempunyai satu keuntungan karena dapat mengamati dalam kondisi yang wajar, jadi tidak dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi dan pencatatan hasil-hasil observasi dapat dilakukan selama observasi berlangsung.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapandilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yangmengajukan pertanyaan dan pewawancara (interviewee) yang memberikanjawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2007: 186).Peneliti harus mencatat teknik yang mana kondisi dan situasi yangmana mendukung penerimaan informasinya yang paling tepat.
Sebaiknya pada waktu uji coba, digunakan tape recorder (Arikunto, 2007: 228).Teknik wawancara dipergunakan untuk mnengadakan komunikasidengan pihak-pihak terkait atau subjek penelitian, antara lain kepalasekolah, pembantu kepala sekolah urusan kurikulum, sarana prasarana,guru, pengurus komite sekolah, dan siswa dalam rangka memperoleh penjelasan atau informasi tentang hal-hal yang belum tercantum dalam observasi dan dokumentasi.
Wawancara ini dilakukan peneliti dengan subjek penelitian yangterkait dengan kepentingan pengendalian mutu kinerja dan kompetensi jabatan kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Klaten sekaligus digunakan untuk mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul melalui observasi dan dokumentasi. Pelaksanaan interview biasanya lebih baik dilakukan dalam situasi yang tidak formal, sehingga percakapan akan dapat berlangsung lebih bebas.
3. Dokumentasi
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada berada diluar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Menurut Arikunto (2007:231), dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
Dokumen dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.
Dokumen digunakan untuk keperluan penelitian menurut Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2007:217), karena alasan : 1) Dokumen digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong, 2) berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian, 3) berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks,lahir dan berada dalam konteks, 4) dokumen harus dicari dan ditemukan, 5.)hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.
Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang pengendalian mutu kinerja dan kompetensi jabatan kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Klaten. Dokumen antara lain berupa kebijakan-kebijakan pemerintah, kepala sekolah, komite sekolah,dan prestasi akademik (hasil semester dan Ujian Akhir Nasional). Dokumentasi digunakan untuk mempelajari berbagai sumber dokumentasi terutama yang berada di sekolah itu sendiri dan didukung oleh sumber-sumber yang representatif.
4. Angket atau kuesioner
Angket atau kuesioner jauh lebih efisien dalam penggunaan waktu, isi pertanyaan dalam kuesioner pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan pertanyaan dengan interview.
5. Inventori
Inventori adalah suatu metode untuk mengadakan pengukuran sejenis kuesioner, perbedaannya dalam kuesioner responden menulis jawaban yang relative panjang, sedangkan inventori responden memberi jawaban dengan memberi tanda cek, lingkaran atau tanda yang lain yang berupa jawaban-jawaban singkat.
Metode pengukuran minat yang digunakan dalam penelitian ini mengggunakan teknik angket atau kuesioner, karena teknik ini sangat efektif dan efisien dalam pengggunaan waktu, mengingat banyaknya subjek penelitian yang digunakan, yaitu siswa kelas 3 SMP Negeri se-kota Malang Tahun Ajaran 2007-2008.
Tes inventori adalah tes-tes yang terutama menggunakan paper and pencil. Tes inventori merupakan self report Questionnare, untuk menentukan karakteristik-karakteristik kepribadian, minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai (value). Tes inventori sangat berguna untuk mengetahui karakteristik kepribadian seperti minat, penyesuaian diri, motivasi, dan prasangka. Namun perlu di ingat bahwa alat-alat tes yang digunakan umumnya tidak ada yang sempurna dan masing-masing tes hanya menjelaskan satu atau beberapa aspek kepribadian.

Share this :

Previous
Next Post »